PERTEMUAN
Sekilas Cerita:
Namanya anak
muda, kalau bukan masalah cinta ya masalah pendidikan. Tapi aku bukan anak muda
jaman sekarang yang apa-apa harus ada cinta-cintaan. Mau gaul harus punya
pacar, mau eksis harus punya pacar ganteng. Menurut aku itu bukan cara buat
menjadi gaul ataupun eksis. Banyak cara buat seperti itu, ya kalian tinggal
belajar dengan rajin aja pasti juga bisa gaul dan eksis. Asalkan jangan sampai
keterusan dan malah jadi dibodohi sama teman sendiri.
Awalnya aku masa bodo dengan
percintaan. Diagamaku juga dilarang buat pacar-pacaran, mendekati zinah, gak
baik buat dunia akhirat. Namun semakin aku berusaha gak peduli semakin aku
dibuat penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta? Oke ini lebay, masa udah hampir
20 tahun belum pernah jatuh cinta? Jujur memang aku belum pernah merasakan
jatuh cinta. Pernah smp diajak pacaran, tapi banyak yang bilang itu hanya cinta
monyet. Masih smp, cuma suka-sukaan doang itumah bukan cinta beneran.
Hingga suatu pertemuan, dimana aku
yang sangat malas banget untuk datang. Aku bertemu dengan laki-laki berambut
ikal, berkacamata, tingginya gak jauh beda denganku, dan dia kalem. Entah kenapa
saat dia muncul dipertemuan itu mataku gak bisa lepas untuk memperhatikannya. Aku
selalu melihat gerak-geriknya dan saat kita berpapasan ‘DEG` jantung aku selalu
seperti itu ketika berpapasan dengannya. Gak mungkinkan tiba-tiba nih jantung
berdetak kencang padahal aku baik-baik aja. Aku mencoba menenangi diriku agar
tidak terlihat orang sakit beneran.
Selama 3 hari acara pertemuan itu
berlangsung aku tidak bisa fokus karena orang ini. Karena aku penasaran dengan
orang ini jadi aku mencari-cari informasi tentang dia. Dengan polosnya aku
tanya ke teman dekatku yang ternyata kenal dengan dia. Semakin senang dong aku.
Kita beda prodi jadi aku jarang sekali melihat dia dan aku tau kalo dia
termasuk mahasiswa aktif yang otomatis dia sibuk. Pernah aku bersama dua
temanku sedang berdiri disebuah tempat dan aku bertemu dengan dia yang sedang
berjalan, yang parahnya aku sedang memanggil kucing dengan nada gak enak
didengar. Dia melihat tingkahku dan aku menyadarinya langsung ngumpet karena
itu sangat malu-maluin.
Setiap bertemu secara tidak sengaja
dengan lelaki ini, aku selalu senyum-senyum sendiri. Aku sampai bertanya ke
temanku “gue udah gila kali ya? Masa cuma berpapasan doang senengnya minta
ampun”. Temanku hanya menanggapi “namanya juga suka ya pasti senenglah walaupun
itu cuma berpapasan doang”. Benar, apa yang teman aku bilang itu benar. Kalau udah
suka sama seseorang pasti apa yang orang itu lakuin ataupun bertemu orang itu
saja udah membuat kita senang. Bisa dibilang aku jatuh cinta pada pandangan
pertama. Pertama kali melihatnya langsung membuatku semangat untuk mengikuti
pertemuan itu.
Sekarang aku hanya bisa menyukainya
diam-diam. Tidak perlu dia tau, cukup aku, temanku, dan Tuhan yang tau kalau
aku suka dia. Aku bersyukur menjadi bph di organisasiku yang akan mempermudah
bertemu dengannya dan juga bersyukur cerita kepada temanku yang mau untuk
berbagi kebahagiaanku karenanya. Kata orang gak ada namanya jatuh cinta
pandangan pertama, itu hanya ada disinetron dan drama-drama doang. Tapi itu
salah. Buktinya aku yang gak pernah mengobrol bahkan belum tau namanya (tapi aku sekarang udah tau namanya) bisa
jatuh cinta dengannya. Sekarang aku boleh menyukainya diam-diam, tapi
namanya jodoh sudah diatur oleh Tuhan aku gak bisa maksa dan protes dong. Lihat
aja bagaimana kelanjutan aku dengannya, apa masih bisa menyukai sepihak
terus-terusan?
Komentar
Posting Komentar