My Typical Day

Sebagai manusia sangat sulit untuk memahami perilaku orang lain dari sudut pandang luar. Bahkan memahami perilaku diri sendiri saja sulit, bagaimana lagi untuk memahami orang lain. Ada salah satu konsep dalam psikologi yang dikenal sebagai Hot-Cold Empathy Gap atau Kesenjangan Empati Panas-Dingin. Hot-Cold Empathy Gap adalah bias kognitif dimana orang-orang meremehkan pengaruh dorongan visceral pada sikap, prefensi, dan perilaku mereka sendiri. Lebih singkatnya, Hot-Cold Empathy Gap adalah kondisi dimana merasa kesulitan untuk mengerti sesuatu terhadap masalah seseorang atau diri sendiri. Sedangkan dorongan visceral dapat diartikan serangkaian pengaruh yang meliputi rasa lapar, haus, gairah seksual, mengidam obat-obatan yang membuat seseorang kecanduan, sakit fisik, dan emosi yang kuat. Dorongan ini memiliki efek yang tidak proporsional pada pengambilan keputusan dan perilaku. Sebagai contoh, sebelum anda pergi nongkrong sama teman mungkin berkata pada diri sendiri atau kepada ...

Bagi kalian para wanita apa pernah berbicara “Gue mah gak kayak cewek lainnya yang suka make up” atau “Gue gak suka main sama cewek, cerewet banget”? Jika kalian pernah mengalami seperti itu maka kalian memiliki Internalized Misogyny . Internalized Misogyny dapat diartikan menjauhkan dan meremehkan wanita serta mempermalukan mereka karena percaya bahwa jenis kelamin mereka lebih rendah. Istilah ini dibuat oleh gerakan feminis untuk membungkam wanita lain yang tidak sependapat dengan mereka. Internalized Misogyny terinternalisasi ketika wanita secara tidak sadar memproyeksikan ide-ide seksis ke wanita lain dan bahkan ke diri mereka sendiri. Tentu saja mengalami hal seperti ini tidak baik, kita akan merendahkan sesama wanita bahkan dapat meremehkan diri sendiri. Cara untuk meminilisir atau mengatasi Internalized Misogyny adalah harus sadar dalam mengubah cara pandang terhadap orang lain. Saling menghargai apa yang dilakukan oleh seorang wanita dala   hal apapun, karena ...